Ketika Nadine perlahan sadar, dia merasakan sakit yang begitu kuat di kepalanya. Tatapannya juga buram, dimana dirinya sekarang? Nadine mulai mencium aroma busuk, bau amis yang pekat dan berhasil membuatnya membuka mata sepenuhnya. Nadine baru sadar kalau dirinya di sebuah ruang yang gelap, pencahayaan hanya dari jendela kecil disamping. Seluruh tubuhnya diikat, Nadine duduk di kursi dengan gerakannya yang terbatas. Kedua kaki diikat kuat, begitu juga dengan tangannya. Bahkan Nadine baru sadar kalau bibirnya dibungkam menggunakan lakban. “Hmmmphhhh!” teriaknya mencoba untuk berontak. Tapi kursi ini bahkan tidak bergerak sama sekali. Setiap Nadine berontak, tangannya terasa ngilu akibat gesekan dari tambang. “Hmmphhhh!” “Berhenti berteriak! Kau membuatku pusing!” teriak seseorang masuk ke