Perkataan Brandon justru berhasil membuat Nadine berfikir keras. Bagaimana jika dirinya ketahuan? Sudah jelas kalau nantinya keluarga Brandon tidak akan menerimanya atas masa lalu yang pernah dia lewati. “Mama? sudah bangun?” “Hei, kenapa kau juga bangun?” menoleh pada sang anak yang berjalan gontai ke arahnya. Ini masih jam lima pagi, Nadine terbangun karena pikirannya yang berat. “Ingin minum.” Mendudukan sang anak di kursi, Nadine membuat s**u supaya Jasmine kembali tidur. “No, Mama. Ingin air putih saja.” “Tidak ingin tidur lagi?” “I think no. ingin menonton TV saja,” ucap Jasmine menerima gelas dan turun dari kursi. Menyalakan televise dan duduk di sana sendirian. Nadine datang dengan membawa camilan. Sadar betul kalau anaknya ini sedang mengalami sesuatu. “Kenapa? Kau memikir