Xaga berdiri di depan jendela besar di ruang tengah mansion mereka. Matanya menatap lurus ke luar, ke arah langit pagi yang mulai terang, seolah mencari jawaban di balik cakrawala yang semakin samar. Angin pagi yang sejuk masuk lewat celah jendela, membawa aroma rumput yang menyegarkan. Di balik semua kesunyian itu, benaknya berperang. Athena—istrinya, yang sekarang sedang hamil besar—terus mendesaknya untuk ikut ke luar negeri dalam perjalanan bisnisnya, meskipun kondisi perutnya sudah cukup besar. Xaga mengembuskan napas panjang. Tidak mudah baginya memutuskan. Di satu sisi, Athena adalah segalanya baginya. Mereka telah melalui begitu banyak hal bersama—termasuk trauma perpisahan mereka dulu yang menghantam mereka berdua dengan keras. Athena muncul di pintu ruang tamu, mendekat