Dengan tangan yang sedikit gemetar, Athena perlahan memundurkan langkahnya. Xaga tetap terdiam, mencoba memahami situasi yang tiba-tiba ini. Dia bisa merasakan kehangatan yang memancar dari Athena saat wanita itu mengecup bibirnya tadi. Ada keheningan yang mendadak mengisi ruangan, seolah-olah waktu berhenti sesaat setelah Athena mencium bibirnya. Athena bisa merasakan detak jantungnya yang semakin cepat. "Aku... aku tidak tahu harus berkata apa, Xaga," bisiknya, hampir tidak terdengar. "Tapi, terima kasih... terima kasih sudah mencariku selama ini." Kata-kata itu terasa begitu sederhana namun penuh makna, terutama karena datang dari Athena yang belum sepenuhnya mengingat siapa dirinya, apalagi hubungan masa lalunya dengan Xaga. Namun, di saat yang sama, kata-kata itu mengandung ke