"Ini. Semoga muat di tubuhmu," Bagas memberikan satu stel pakaian komplit pada Dinda. Dinda menerima pakaian dari Bagas. Ia lantas menutup pintu kamar dan menguncinya. Dinda bergidik, ujung jari-jarinya mulai mengkerut karena terlalu lama kedinginan. Ia membiarkan tubuhnya basah oleh air hangat yang mengalir dari shower. Dinda memejamkan mata. Dadanya berdesir kuat meresapi rasa sakit yang ia peroleh. Tak masalah jika ibu mertuanya mulai tak menyukainya. Namun, apa yang harus Dinda lakukan jika satu-satunya sandaran hidupnya lah yang mengkhianati? Ironisnya lagi Aryo berselingkuh dengan seseorang yang selama ini ia anggap sebagai sahabat. Air mata Dinda kembali mengalir. Tubuhnya begitu lelah, tetapi ia tak bisa menghentikan air matanya. Ini terlalu sakit. Tok. Tok. Tok. Tok.Tok. To