Mobil Bagas memasuki kawasan perumahan tempat Dinda turun dari mobilnya sebulan yang lalu. Mobil Bagas terus berjalan pelan melewati beberapa rumah. Di sampingnya, Dinda duduk dengan tatapan kosong. Tubuhnya masih berbalut pakaian basah yang kini tersembunyi di balik jubah tebal miliknya. Bagas sendiri berkali-kali bergidik menahan dingin yang sudah menusuk tulang. Satu-satunya pakaian kering yang ada di mobilnya saat ini hanyalah jubah yang ia gunakan untuk menutupi tubuh Dinda. "Din? rumahmu yang mana?" tanya Bagas setelah melewati tiga rumah. Dinda menatap rumah-rumah di sekitarnya. Wanita itu masih diam. Sesaat kemudian Bagas melihat mata Dinda terpaku pada salah satu rumah yang berjarak sekitar sepuluh meter dari mobilnya. "Apakah itu rumahmu?" tebak Bagas, ia melihat ke arah pan