Magdalena hamil?? Kata-kata itu terus memenuhi kepala Dinda membuat otaknya tak bisa berfikir. Raganya memang duduk pada sofa ruang tamu milik mertuanya, tetapi pikirannya kacau kemana-mana. Hendrawan masih memasang wajah marahnya. Sementara itu, Aryo duduk tepat di sebelah Dinda dengan kepala tertunduk. Hal yang membuat Dinda tak habis pikir adalah ibu mertuanya. Bukannya bersimpati pada Dinda, sang menantu, Yanti justru sibuk menenangkan Magdalena, wanita yang jelas-jelas menjadi penyebab prahara rumah tangga putranya sendiri. Sejak kedatangannya ke rumah itu, tak sekalipun Yanti menyapa Dinda. Ia terus mengomeli dan menyalahkan Aryo atas apa yang terjadi. "Sekarang Papa ingin mendengar dari mulutmu sendiri, Yo! Apa benar yang Lena katakan? Apakah Kau pernah-- menidurinya??" tanya