Akan ada sebuah pengorbanan,
yang mengatasnamakan, teman.
∞
“Selasa malam. Bangunan tua. Jadwal pemotretan. Perencanaan bunuh diri, dan ... Raiz.”
Jaemin mengulang setiap kalimat yang tadi terdengar olehnya. Hingga ketika nama Raiz terucap, Jaemin refleks menoleh ke arah Rumah Panti yang berada di depannya sekarang. Jaemin dan Haechan baru saja melewati portal milik Renjun, dan berakhir berada di tempat ini.
“Bentar, bentar. Lo ngomong apaan, sih?! Terus kita ini mau ke mana sekarang?!” Haechan mendengkus, ketidaktahuan membuatnya pusing sekarang.
“Chan, lo tau bangunan tua lama di sekitar sini enggak?”
“Bangunan tua kayak gimana maksudnya?”
“Kayak gini.” Jaemin menatap kedua mata Haechan, jika dilihat mereka memang tidak melakukan apa pun, tapi kenyataannya Jaemin baru saja men
