Pertemanan ini diawali oleh sebuah janji, untuk tetap peduli walau semesta terus menghakimi. Namun, ketika tanpa sadar ego membuat keduanya saling menyakiti, apakah berarti kepedulian itu akan terhenti? ∞ Renjun masih ingat. Dulu, dia dan Chenle pernah membuat janji. Sebuah janji sederhana, yang diucapkan dengan penuh ketulusan dari keduanya. “Renjun, ayo kita buat sebuah janji.” Chenle yang mengatakannya waktu itu, jangan lupakan sebuah senyum yang selalu dia sunggingkan tiap kali berbicara pada Renjun. “Janji apa? Kita laki-laki, apa perlu pake janji-janji kayak gitu?” “Karena kamu teman pertama aku, jadi aku pingin ... apa, ya? Semacam membuat sesuatu yang spesial?” Waktu itu, Chenle mengatakannya dengan tidak percaya diri, takut kalau Renjun akan menolak keinginannya. Tapi,