“Bagai 1001 malam. Menggelitik tapi seru. Membahagiakan seperti berada di atas langit” -Author- *** Author P.O.V Saat ini Jesi masih terdiam di depan lemari pakaian. Kuku jarinya dia gigit sambil melihat sederet baju tidur yang Juan pernah beli untuknya. Kemudian dia mengambil dua buah baju untuk diperbandingkan. “Hem, yangmana ya?” gumam Jesi bingung melihat kanan dan kiri tangannya. “Ini baju tipis banget sih,” imbuh Jesi pada dress piyama di tangan kanannya. Dress tersebut berbahan satin selutut. Jesi menatap dress itu sambil membuka mulutnya. Pikirannya tiba – tiba melayang kemana – mana. “Oh tidak, tidak, tidak. Jangan yang ini,” lirih Jesi kembali sadar “Nah lebih baik yang ini saja. Baju tidurnya seperti punyaku di rumah,” sambungnya lagi menentukan pilihan pada baju tidu

