NISIR 13 || Firasat Istri

1388 Kata

Bima memeluk Astrid yang sedari tadi tak henti menangis. Saat ini keduanya tengah berada di ruang tunggu kamar operasi. Mereka sudah dua jam duduk di sana tanpa kepastian tentang kondisi Syafa yang mengalami kecelakaan. Bima mengelus perut istrinya. Astrid masih terisak dan mulai bisa mengontrol dirinya. Ia panik dan khawatir tapi ia juga tak boleh membahayakan kandungannya. Tak lama pintu ruang operasi pun terbuka. Bima membimbing istrinya untuk mendekat. "Gimana putri saya dok?" tanya Bima. "Puji Tuhan operasinya lancar Pak, Bu. Tinggal menunggu putri Bapak dan Ibu siuman." Bima dan Astrid tampak lega. "Apa ada masalah untuk kedepannya dok?" tanya Astrid khawatir. "Ya kalau tidak di Fisioterapi, kemungkinan kaku sendirinya jauh lebih besar dan pastinya akan membuat putri kalian ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN