“Bagaimana kondisi Ibu, Mas,” tanya Tiara saat melihat Bima yang baru saja pulang ke rumah. Bima terduduk di tikar sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding. Keringat membasahi tubuhnya dan raut wajahnya tampak kelelahan. Tiara mengambil kipas nasi dan mengipasi suaminya. “Apa kata dokter? Ibu baik-baik saja, kan?” tanya Tiara lagi. “Iya. Ibu baik-baik saja. Hari ini lagi tenang banget dan bisa komunikasi dengan baik. Mas saja tadi kaget dan terharu Ibu bisa mengenali dan menyapa Mas,” ucap Bima sendu. “Syukurlah Mas. Semoga kondisi ibu semakin lama semakin baik.” Bima mengelus rambut Tiara. “Makasih ya kamu masih baik sama Ibu, padahal Ibu sudah banyak menyakiti hati kamu dan Astrid dulu.” “Aku memang marah. Sangat marah sama Ibu. Bagaimana pun juga Ibu yang menyebabkan anak kita lah

