Matanya mulai berair. Kakinya melemas. Tubuhnya bergemetar membaca satu nama itu. Monic langsung sigap memapah tubuh Nona Besarnya itu. Dia tahu bahwa Nona Besarnya pasti akan terkejut mengetahui siapa wanita yang selama ini ingin dia ketahui itu. Asyara Abraham Althaf binti Zharif Abraham Althaf. Monic langsung memberi kode kepada salah satu bodyguard mereka. Salah satu dari mereka lalu menghampiri Monic dan memberi kursi pendek kepadanya. “Silahkan duduk Nona.” Ucap Monic meletakkan kursi pendek dibawah b****g Nona Besarnya, lalu menyuruhnya untuk duduk. Tanpa merespon ucapan Monic, Anta lalu duduk diatasnya. Mereka saling diam. Monic membiarkan Nona Besarnya untuk mengatur nafas dan menenangkan hatinya. Sungguh dia sendiri pun juga tidak sangg