Mulut Anta menganga melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini. Dia sungguh tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Tanpa mengedipkan kedua matanya, dia berjalan mendekati mereka berdua yang berada di ambang pintu. Pria itu menundukan kepalanya ke bawah, begitu juga Monic. Anta menghentikan langkah kakinya. Dia masih diam menatap mereka berdua. Sedetik kemudian, senyuman maut mulai terbit dari sudut bibirnya. Terdapat setitik ide licik di otaknya untuk menggoda mereka berdua. “Ggrhhmmm..” Anta berdehem. Mereka berdua lalu memandang Anta. Anta mulai senyum-senyum di hadapan mereka berdua. Dia mulai melihat sejauh mana hubungan yang terjadi diantara mereka berdua. Yah! Pria itu adalah Han, se