Sampai di rumah, aku memeluk tubuh Kak Alfath dengan erat. Tadi saat disuruh tidur di mobil, aku tidak mau menurutinya karena tidak mau menyiakan kesempatan dengan kak Alfath. Kak Alfath sungguh gagah dengan baju polisinya. Terkesan manly dan sangat keren. "Kakak, aku tidak mau sekolah aja," isakku lirih. Kesedihan tentang Kak Rio kembali hadir di hatiku. Aku belum siap bila benar aku adik Kak Rio. Kenyatan ini sangat mendadak dan aku tidak ingin menerimanya. "Hust... tidak boleh berkata seperti itu. Kamu kenapa tiba-tiba minta gak mau sekolah? Bukankah ini impian mu sebelumnya?" tanya Kak Alfath. "Aku takut mengecewakan kakak. Aku takut ada cowok yang mendekatiku dan membuat kak Alfath marah," alibiku. Tidak mungkin aku mengatakan kalau aku bertemu saudara kandungku, lagian itu juga b