Hari MPLS kedua dan ketiga sungguh memuakkan, bagaimana tidak muak kalau sepertinya Kak Anggara menaruh dendam kepadaku. Aku terus dikerjai dan dihukum dengan kesalahan yang tidak seberapa. Apa lagi, Kak Alfath tidak membalas pesan-pesanku, membuat moodku dua hari ini anjlog. Kemungkinan Kak Alfath sedang sibuk dan tidak bisa diganggu di pelatihan. Namun, aku tidak berhenti mengiriminya pesan lantaran kata kak Alfath aku harus melaporkan apa pun padanya, dan Kak Alfath juga bejanji akan meluangkan waktunya sejenak untuk membuka pesanku. Aku meminum air putih yang aku bawa dari rumah, duduk di bawah pohon rindang begini sangat enak, apalagi Bila terus mengoceh bercerita hal-hal seru. "Kayaknya memang Anggora punya dendam kesumut sama kamu deh, Adiva. Lihat aja noh di pojokan dia lihatin