Aku mengajak Adiva untuk ke taman kota, Aku pun tidak peduli bila harus menculik Adiva dari MOGD. Apalagi, Aku juga sudah merasa dipermalukan oleh Imelda. Aku duduk di samping Adiva yang terus menundukkan kepalanya. Lengan telanjang Adiva tampak dipenuhi bulus halus yang tegak-tegak. Ku ambil jaket dari dalam tasku, memakaikannya ke tubuh Adiva. Untung gadis di sampingku tidak menolak, aku tau karena dia kedinginan. "Hikss hiksss ...." suara isakan membuatku menghembuskan napas. Saat tanganku ingin memeluk Adiva dari samping, Adiva langsung menepisnya. "Hiksss ... aku benci kak Alfath ...." ucapnya. Aku menengokkan wajahku ke wajahnya. Adiva langsung memalingkan wajahnya. "Hei, ada apa?" tanyaku memaksa wajahnya untuk menghadapku. Adiva menghapus air matanya, aku menarik tangannya pel