Hari ini aku mulai masuk sekolah yang benar-benar sekolah. Masa MPLS dan MOGD sudah berakhir. Aku menyisir rambutku dengan rapi. Aku pikir setelah aku membentak-bentak Bu Imelda, aku akan dikeluarkan langsung dari sekolah. Namun, nomor asing menghubungiku dan memintaku untuk masuk sekolah. Ternyata adalah nomor kepala sekolah. Aku juga tidak tau kenapa sampai seorang kepala sekolah repot-repot menghubungiku. Yang aku yakin, ini pasti karena adanya campur tangan kak Alfath. Tanpa kak Alfath aku bukan siapa-siapa. Aku memakai tas punggungku dan bergegas keluar rumah. Saat aku membuka pintu, aku dikagetkan dengan kak Alfath yang sudah berdiri di sana dengan mengusung senyum manis. Sejenak aku tersipu dengan senyumnya. Aku bertanya-tanya, sebenarnya kapan kak Alfath jelek? Kenapa di mataku d