Aku bergegas mengambil tas ku untuk pulang. Di sebelahku Nabila terus tergelak karena masalah kambing tadi. Sepanjang aku jalan, semua teman-teman juga mengacungiku jempol. Seketika aku berbangga diri karena aku bisa menjatuhkan Kak Anggara. Bukan maksud aku jahat, tapi aku memang sangat kesal dengan cowok satu itu. Aku merogoh hp, mengirim pesan kepada Kak Alfath Adiva : Kak, aku tadi dihukum makan nasi sisa, perutku mual-mual. Aku kembali memasukkan hp ku. Aku tau, dalam keadaan marah seperti ini, Kak Alfath tidak akan membalas pesanku. Entah sampai kapan kak Alfath mengabaikanku. Saat sampai gerbang, Bila sudah dijemput orang tuanya. Aku melangkahkan kaki untuk pulang ke rumah, hari ini bungaku pada mekar dan aku akan mempostingnya di akun media sosialku sesuai ajaran Tante Khanza.