36. Katakan terserah

1152 Kata

Aku meremas kertas yang ada di genggamanku. Pernyataan kak Anggara yang mengatakan menyukaiku, mengundang mata teman-temanku untuk melihatnya. Aku benci pada situasi ini, situasi yang membuatku menjadi bahan tatapan. Kak Anggara masih berdiri di depanku dengan tangannya yang bertumpu pada meja. Aku sungguh tidak tau apa yang harus aku lakukan. Yang pasti, aku tidak bisa membalas rasa suka kak Anggara, karena jelas saja yang aku sukai adalah kak Alfath. “Aku tau, pasti kamu menyukai anak cupu itu,” ujar Kak Anggara. “Kak Alfath bukan pria cupu seperti yang kamu katakan!” tandasku. “Tetap saja dia cupu. Cowok kok gak ada nakal-nakalnya. Bolos gak pernah, tidur di kelas gak pernah, ngrokok gak pernah, itu cowok cap apa coba?” tanya Kak Anggara berkacak pinggang. Aku mengerutkan dahiku,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN