Malam ini, entah malam yang indah atau malam yang biasa saja. Kak Alfath mengajakku di night paradise di tengah kota. Tanganku tenggelam dalam saku jaket Kak Alfath, sedangkan tangan Kak Alfath memeluk pundakku. Aku tau Kak Alfath mengalami amnesia sementara dari Om Kris yang menelfonku. Aku marah saat Kak Alfath tidak jujur padaku, aku merasa tidak dianggap penting. Namun, saat tau alasan kak Alfath berbohong demi diriku, sebagian hatiku luluh. Aku berpikir ulang untuk melepas kak Alfath begitu saja. Setelah sekian tahun aku mengharapkannya, aku merasa percuma kalau aku melepas. Aku memutuskan untuk terus mendukung Kak Alfath dan membantu untuk memulihkan ingatannya. Aku menatap wajah Kak Alfath dari samping, wajah Kak Alfath semakin dewasa dari empat tahun lalu. Kalau dulu Kak Alfath