57. DP sebelum menikah

2095 Kata

“Ah iya, elus yang di situ, Adiva!” desahku menikmati elusan tangan Adiva. Tangan Adiva bergerilya, membuat yang di bawah sana yang mulanya mengkerut aku yakin menjadi sehat kembali. Jrot! “Awwww!” aku mengusap pipiku yang panas saat tiba-tiba Adiva melayangkan tinjuannya ke arahku. Adiva sungguh ganas, kalau ada apa-apa suka main tangan. “Kakak memanfaatkanku?” tanya Adiva dengan marah. “Memanfaatkan apa? Aku tidak memaanfaatkanmu,” ujarku. “Kamu jelas saja memanfaatkanku. Kamu sudah mencemari otak polosku, aku tidak akan tertipu lagi denganmu!” ketus Adiva. “Otak polos apa? Bukannya dulu kita sudah sering ciuman? Bahkan sejak dulu aku sudah mengajarimu ciuman yang hot,” ucapku mengutis keningnya. Untung aku sudah membuka galeri hp ku, jadi tau kalau aku sering mencium bibir A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN