Chapter 43 - Bocah Tampan

1302 Kata

Setelah kegiatan menatap orang-orang bodoh yang mendabakan bocah macam Eros itu, Lili pun melanjutkan langkahnya menuju kantin. Yups, Lili memang ingin ke sana untuk meredakan rasa sumpeknya dengan meminum minuman dingin. Sepanjang perjalanan menuju kantin, Lili juga seperti biasa dengan bersikap mengabaikan para kaum ada yang memandanginya. Sebab pikiran Lili juga tengah sedikit semrawut dan tidak pada tempatnya, seolah Lili memang memikirkan banyak hal. Lili mendesah kasar di setiap beberapa menit. Hingga akhirnya tanpa sadar dia pun tiba di kantin, yang nyatanya saat ini memang cukup lenggang itu. Lili berdiri di tengah-tengah pintu, diam seraya mengedarkan pandangannya mengamati sekitar. Mungkin benar kantin saat ini sudah terisi lebih dari setengah bangku, namun faktanya semua yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN