"Anjim lah, si Eros. Makin nggak karu-karuan." Rio geleng-geleng kepala tidak habis fikir setelah kedatangannya langsung duduk di atas meja dengan kaki di letakkan pada meja yang Eros duduki.
"Iya Njirr ... Lo apain tuh Ros sampe menggila gitu? Lo tadi keluar ya?" timpal Aden ikut bertanya.
Ketiga teman Eros, termasuk Beni dan Aden memang juga sudah seperti mengintrogasi Eros, dengan Aden yang berdiri, juga Beni duduk di kursi depan Eros, namun menghadap belakang.
Eros hanya diam saja tak menjawab.
"Lo juga jadi berantakan banget, lo ngapain barusan?" Sedangkan Beni dia malah bingung dengan rambut Eros yang seperti itu. Mengabaikan jika para wanita luar benar-benar memenuhi koridor, sampai untuk masuk saja mereka bertiga tadi lumayan kesusahan.
"Elah, tapi Eros makin berantakan makin
