Malamnya.
Edgar terlihat duduk di atas ranjang. Tubuhnya agak membungkuk dan wajahnya terlihat lesu. Ia akan segera pergi, ke rumah dari calon istri, yang sangat tidak ia inginkan. Makin lama, semuanya membuat ia semakin cemas saja. Bagaimana lagi, cara untuk mencegah rencana pernikahan ini???
"Ed?? Edgar kamu sudah siap belum??" panggil Emily sendiri, yang ingin memastikan, bila putranya tidak lagi banyak berkelit dan banyak alasan, untuk tidak pergi ke rumah calon istrinya. Pertemuan malam ini sangatlah penting. Tidak boleh sampai tidak pergi.
Edgar mengembuskan napas dengan kasar dan setelah itu bangun, lalu membuka pintu kamarnya ini.
Pintu kamar telah terbuka. Pria yang dipanggil oleh Emily, kini muncul juga. Emily perhatikan dari atas hingga ke bawah. Kemudian, ia rapikan sedik
