"Bagaimana?? Apa kamu, masih ingin membuat hidupku bak di neraka?? Ya karena, aku bisa juga melakukan dua kali lipatnya, kepada wanita itu. Jangan kamu kira, aku tidak akan berani. Kamu berani, aku juga akan semakin berani lagi. Jadi, jangan suka menggertak ku sayang."
Edgar mengusap wajahnya sendiri dengan kasar. Niat mengancam, agar nyali wanita ini ciut. Kenapa malah jadi nyalinya sendiri, yang jadi menciut begini???
"Ya sudah. Kalau tidak ada lagi yang ingin kamu katakan. Ayo sayang, kita pergi ke tempat percetakan undangan. Aku sudah tidak sabar, untuk memilih-milih desain untuk undangan pernikahan kita nanti," ucap Shila yang kini tersenyum licik sambil menatap ke depan sana.
Edgar tak berkutik. Ia tidak mungkin mengambil resiko. Tidak mungkin juga, ia mengorbankan nyawa wanita, y
