Edgar duduk di atas kap mobilnya sembari memperhatikan dari kejauhan , wanita yang tadi meminta ke sini saat berada di jalan tadi. Edgar bangun dan memasukkan kedua tangannya, ke dalam saku celana panjang hitamnya sembari berjalan ke sana kemari dan memperhatikan terus, wanita yang ada di sana itu. Lama sekali. Ingin menyusul tapi tidak diberi izin sama sekali. Jadi, ia hanya bisa mondar mandir saja di sini, tanpa bisa mendekat ke sana juga. Tanpa tahu juga, apa yang wanita itu lakukan di sana hingga pergi dengan lama sekali. Sementara itu , ditempat Elena berada saat ini, yang merupakan pusara tempat ayah beserta ibunya juga. Elena bertumpu dengan menggunakan kedua lututnya di sisi pusara sang ayah, ia pandangi batu nisan yang ada di sana setelah membersihkan gundukan tanah, yang sudah