"Edeline, ini bukan Mommy!" cetus Edgar dan kini menatap kepada wanita yang dipeluk oleh anaknya tadi, baru berucap kepada suaminya juga. "Maaf. Maafkan anak saya ini. Dia salah mengira. Maaf ya, Mas. Ini cuma salah paham. Anak saya kira, istrinya Mas ibunya. Padahal bukan. Saya permisi dulu. Maaf sekali lagi," ucap Edgar yang membawa Edeline pergi dari tempat itu dan menjauh, sejauh-jauhnya karena merasa malu. Setelah tiba di tempat yang lebih sepi. Edgar berjongkok di depan putrinya dan menyentuh kedua lengan Edeline, sambil menatapnya lekat-lekat. "Edeline, tidak boleh seperti tadi ya?? Tidak sopan, main peluk- peluk orang sembarangan," ucap Edgar pelan-pelan, agar anaknya tidak merasa sedang dimarahi. "Tapi tadi Mommy," jawab Edeline dengan sangat polosnya. "Bukan. Yang tadi itu b