Elena tidak berkata apapun. Ia diam dan benar-benar membungkam mulutnya. Tidak ada suara apapun itu yang keluar. Sebuah helaan napas saja tidak ada. Edgar jadi semakin tidak tahan, bila diabaikan terus menerus olehnya. Dengan sengaja, Edgar pun menepi juga. Ia menoleh dan memandangi wanita, yang tetap tidak mengatakan apapun juga, sampai-sampai Edgar gemas sendiri dan menegurnya dengan cukup keras. "Kamu kenapa sih?? Apa salahnya menjawab kata-kataku?? Kenapa harus selalu diam terus?? Sakit gigi?? Sakit tenggorokan?? Atau sakit apa huh??" cecar Edgar. Tapi Elena masih juga diam, sampai Edgar rasanya ingin mengamuk dan mengacak-acak isi mobilnya ini. "Kamu itu maunya apaa??? Apa yang kamu inginkan sebenarnya??? Hah???" seru Edgar dan hasilnya masih juga, tidak sesuai dengan apa yang Edga