Pergi Tanpa Kata

1106 Kata

Kelopak mata bergetar. Kesadaran perlahan-lahan datang, kepada pria yang berada di atas ranjang. Hembusan napas yang panjang tengah berlangsung dan dengan terbukanya sepasang mata, yang tadinya tertutupi kelopak mata. Kedipan pelan-pelan dilakukan sembari dengan mengumpulkan nyawa, yang sudah sempat menghilang pada satu jam lamanya tadi. Pulas sekali, tidurnya tadi dan saat terbangun, ia malah menyaksikan hal yang memang sudah sangat ia idam-idamkan. Yaitu tidur bertiga. Antara ia sendiri, anaknya ini dan juga, dengan wanita yang sedang terpejam matanya di ujung sana. Apa ia sedang bermimpi sekarang ini?? Kalaupun iya, mimpinya terasa nyata sekali. Tapi masa iya, ini adalah mimpinya. Sepertinya ini adalah mimpinya, tapi dalam versi menjadi kenyataan. Edgar mengulas sebuah senyuman ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN