“Ya, Bu Atika.” Senyum di bibir Atika langsung sumringah. Dia selalu senang bertemu dengan pria-pria kaya. Langsung timbul niat untuk menjual anak-anak gadis di panti pada mereka. “Silakan masuk, Pak Axel.” Atika segera membuka pintu lebih lebar. Suasana panti tampak agak sepi karena anak-anak yang bersekolah pagi sudah berangkat dan bayi-bayi sudah tidur kembali setelah mandi dan minum s**u. “Sudah cukup lama loh Pak Axel nggak mampir kesini. Sibuk sekali ya, Pak?” Atika berbasa-basi. Sesungguhnya dia sangat mengharapkan kedatangan Axel untuk memberikan uang donasi seperti biasa yang dititipkan pada Lilian. “Iya, saya cukup sibuk. Oh ya Bu Atika, saya hanya mau tanya, apa tadi pagi Lilian datang kesini?” Sedangkan Axel enggan berbasa-basi. Dia hanya ingin tahu di mana Lilian sekarang

