Lilian menghentikan langkahnya, membalik badan. Sebab dua orang pelayan ikut menoleh dan melirik kepadanya ketika Axel memanggilnya tadi.
Dua pelayan itu sedang membersihkan lantai dan segera pergi dari sana ketika melihat tuan besar mereka menoleh lalu seperti memberi kode dengan matanya supaya tidak ikut campur.
“Lilian begini, jangan salah paham dengan ucapanku tadi. Aku sama sekali tidak bermaksud membayar ciuman itu. Sungguh bukan seperti itu.”
“Lalu apa, Pak? Kan tadi Bapak sendiri yang bilang begitu!”
“Iya memang benar. Tapi sesungguhnya apa yang aku ucapkan berbeda dengan apa yang ada di hati. Ah, apa kamu megerti, Lilian?”
Tentu saja Lilian menggeleng, Axel terlalu berbelit kali ini padahal biasanya dia tidak suka basa-basi.
“Ya sudah, begini saja, sekarang aku antar kamu pu
