“Ohh bukan Lilian, kamu lanjutkan saja sampai tuntas.” Axel segera memejamkan mata, dia benar-benar takut tidak bisa menahan diri.
Setelah terisi dua botol penuh, Lilian segera memakai kembali pengait bra dan dia juga sudah bisa menaikkan restleting dress-nya sendiri. Kemudian menggeser posisi duduknya hingga menghadap Axel. “Terima kasih ya, Pak,” ucapnya dengan malu-malu. Teringat tadi dia begitu merepotkan Axel layaknya pada suami sendiri.
“Aku yang harus berterima kasih. ASI itu untuk Naomi, kan?”
“Ya, tentu Pak.”
“Oh ya, bayaranmu hari ini, sepuluh juta, mau cash atau distransfer lagi?”
“Kalau boleh cash saja ya, Pak? Karena ATM saya masih di Kak Wina.”
Axel memiringkan sedikit kepalanya. “Wina? Siapa itu?” Dia pura-pura tidak tahu. Padahal dia sudah diberitahu oleh Eric sebelum
