Karena Nabila sudah mengetuk pintu kamar itu berulang kali tapi tidak juga ada jawaban, akhirnya dia membuka pintu kamar Wina yang tidak dikunci. Dikiranya memang tidak ada Wina di dalam meskipun tadi dia sudah mencari kemana-mana memang tidak ketemu. Namun ternyata Wina sedang duduk di tepian tempat tidur, menghadap kaca jendela, membelakangi pintu. “Kak Wina?” Nabila beringsut masuk sebab Wina masih saja duduk tegak di sana. Bahkan sampai dia berdiri di dekatnya, Wina seperti masih tidak menyadari kehadiran Nabila. “Kak Wina!” Nabila menggoncang pelan bahu Wina. Barulah Wina tersentak dan menoleh pada Nabila yang sedang memandangnya bingung. “Kakak kok melamun? Dari tadi loh aku panggilin Kak Wina.” “Ohh maaf Bil, Kakak nggak dengar. Kamu mau apa? Mau diajarin kerjain PR lagi?” Nab