Wina meminta waktu untuk berpikir dulu barang sehari dua hari meskipun Atika terus mendesak. Wina pamit untuk kembali ke kamarnya, Atika mengiyakan dan berjanji pada diri sendiri akan terus membujuk Wina sampai berhasil. Waktunya hanya tinggal sampai minggu depan. Atika takut Dimas akan marah lalu pergi jika meminta tanggal pernikahan diundur. Sebab sama saja itu artinya berkurang satu tambang emas untuk Atika. Setelah mengunci pintu kamar, Atika langsung menghubungi nomor handphone Dimas. Tidak perlu menunggu lama, Dimas menjawab panggilan itu. Sebab Dimas berharap akan mendapat kabar baik dari Atika, tentu saja ini tentang Wina. “Hallo.”allo “Hallo, Mas Dimas?” “Iya, Bu Atika? Bagaimana Wina?” Dimas malas berbasa-basi. Bahkan jika waktu bisa dibeli dengan uang, dia akan membayarnya