152. Dilema Drian

1082 Kata

Meninggalkan pasangan suami istri sebelumnya, Drian yang masih berpikir keras di kantornya berjalan hilir mudik di depan kaca tinggi. Dia bukannya tidak memikirkan kemungkinan Keinara berbuat jahat seperti Susan. Walapun dia bisa berbuat begitu dan mungkin benar, sejauh ini dia tidak punya alasan untuk menjauhkannya darinya. Apalagi menolaknya sebagai sekretaris. “Tolong kamu jaga Nara di sisimu, ya. Dia sangat bangga denganmu dan memujamu sejak dulu. Mungkin dia bisa belajar dan berkembang bersamamu dalam menjalankan perusahaan. Sekalipun Nara terlihat lemah dan kecil, tapi dia memiliki prestasi yang sangat baik di bangku kuliah.” Ucapan ayahnya terngiang-ngiang di otaknya. Sejujurnya, dia tidak mau ada wanita lain yang mengusiknya di sisinya. Tapi, karena dia masih memperjuangkan hub

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN