134. Malam panas tak terlupakan

1069 Kata

“Tuan!” sapa seorang pelayan yang melihat kedatangan Rivaldi dan Malika yang mabuk. “Tolong siapkan air hangat dan handuk untuk Malika.” “Baik. Oh! Tuan, nona Kinnan katanya sudah tidur. Saya tadi melihatnya melalui video call dengan Nyonya Anggun,” lanjut pelayan wanita tua itu. Rivaldi mengangguk cepat, dan segera menyuruhnya mempersiapkan semua hal yang diperintahkan sebelumnya. Karena terus merindukan Anggun setelah kejadian di gudang tua, Kinnan akhirnya ingin bersama ibu kandungnya bermalam di rumah sakit. Tentu saja Rivaldi setuju saja karena Kinnan juga bersama ibu pengasuhnya dan dia sendiri sedang sibuk mencari Malika. Itu sebabnya mansion itu agak sepi. Beberapa menit kemudian, Rivaldi membersihkan tubuh Malika dan tiba-tiba saja mata wanita itu terbuka. “Rivaldi...” gumam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN