Di Pesawat

1087 Kata

“Kenapa melihatku seperti itu? Keberatan?” tegur Drian dingin kepada Rivaldi yang duduk di sebelahnya. “Aku tidak memesan kursi ini untukmu. Cepat pergi dari sini,” balasnya dingin. “Malika mengambil kursiku, apa hakmu protes seperti itu?” Kedua pria itu saling tatap penuh permusuhan di kelas bisnis sebuah penerbangan menuju negara asal mereka. Pagi ini, seharusnya adalah kepulangan yang menyenangkan bagi Rivaldi, karena akhirnya bisa membujuk Malika sedikit demi sedikit untuk tidak marah terkait masalah malam pertama mereka yang penuh tragedi. Sayangnya, begitu tiba di kelas bisnis, rupanya kabar mengenai kepulangan mereka diketahui juga oleh Nandita dan Drian. “Aku ingin duduk di dekat Nandita. Kamu bersama Drian saja di sini. Bye!” seru Malika beberapa saat lalu kepada Rivaldi.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN