Bab 20 - Kamu ini....

1975 Kata

Barra masuk ke kamar mes-nya dengan lesu. Setelah berpisah dengan Riana dalam kondisi masih ‘marahan’ di pusat kebugaran, Barra memang memutuskan kembali ke mes. Tentunya sebelumnya ia mampir sebentar untuk membeli banyak makanan dan camilan agar Gisca tidak perlu pergi jika ingin makan sesuatu. Tiba di kamar, Barra mendapati Gisca sedang menempelkan ponsel ke telinga. Setelah meletakkan dua kantong belanja sekaligus mengisi daya ponselnya, Barra lalu menghampiri Gisca. “Itu stok makanan buat kamu,” kata Barra setelah Gisca melepaskan ponsel dari telinganya. “Wah, makasih banyak.” Gisca tampak antusias. “Ngomong-ngomong kamu habis nelepon siapa? Kelihatannya serius banget.” “Sela.” Barra yang baru saja duduk di sofa langsung terkesiap. “Sela kamu bilang?” Gisca mengangguk. “Tapi ngg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN