Bab 41 - Kamu Pasti Menyesal

1818 Kata

Barra tahu Gisca hanyalah bagian dari teman tapi khilafnya, tapi ia tak rela kalau ada pria lain yang mencium bibir dengan wanita itu, terlebih prianya adalah Saga. Jangankan berciuman, hanya sebatas dekat saja Barra tidak rela. Sangat. Barra hanya ingin dirinya saja yang boleh memiliki Gisca. Apalagi ia sudah merasakan seutuhnya tubuh Gisca. Barra jadi naik pitam melihat video Gisca ciuman dengan Saga. Berhubung kalau Senin klinik lumayan sepi, Barra lalu memutuskan menghampiri ke divisi tempat Gisca bekerja. Begitu masuk, Barra sontak menjadi pusat perhatian orang yang ada di sana. Berbeda dengan semua orang yang menatap Barra dengan tatapan heran, Gisca justru anteng-anteng saja menatap layar komputer sambil membalas chat dari para user Starlight yang memiliki keluhan. "Gisca," pan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN