Empat Puluh Satu

1640 Kata

Setelah membersihkan dirinya, Yura yang sangat merindukan Ryu itu pun menyuusuinya sambil berbaring di ranjang nyamannya. Tubuhnya terasa remuk redam, Yura berbaring miring menatap ke arah connecting room yang menghubungkan kamarnya dengan kamar Ryu. Mia berdiri seraya tersenyum lega dari pintu penghubung itu, Yura memanggilnya namun Mia menggeleng. Dia merasa tidak pantas berada di kamar seorang yang telah menikah. “Sini enggak apa-apa, enggak ada Mas Rasya,” tutur Yura. Mia tampak menimbang, dia pun melangkah masuk, Yura meminta Mia ikut berbaring. “Kamu benar baik-baik aja?” tanya Yura dan luruhlah air mata Mia, dia menggeleng seraya menyeka air matanya. “Enggak Ra, aku hancur,” ucap Mia. Yura mengambil tissue yang memang ada di dekatnya, memberikan tissue itu ke Mia untuk menyek

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN