Yura dan Rasya makan siang hanya berdua di rumah itu, Dela sudah pulang tadi dijemput oleh suaminya, Tim Alpha ikut mengantar kepulangannya. “Mas, nanti tidur dulu sebentar ya, sore kita ke rumah sakit,” ucap Yura. “Iya,” jawab Rasya, memang suaranya terdengar lemah. Dia pasti sangat lelah dengan apa yang terjadi beberapa hari belakangan ini. Ito memasuki ruang makan, dengan memakai kemeja kotak-kotak lengan pendek dan celana bahan panjang. Menunduk hormat kepada Rasya dan Yura. “Pak Ito, ayo makan bareng,” ajak Yura. “Terima kasih, Nyonya,” ucap Ito masih sambil berdiri dan menyatukan tangannya di depan perutnya. Dia tampak getir dan sedih sekaligus. Rasya meminum airnya dan mengambil posisi duduk miring menghadap Ito. “Ada apa, Pak?” tanya Rasya karena melihat dari gelagat Ito