Bab.41 Satria Kolaps

1807 Kata

Rena terjaga dari mimpinya saat merasakan usapan lembut di kepalanya. Dia tentu saja tahu tangan siapa, tapi untuk langsung bangun menyambut tatapan mata itu rasanya dia juga belum kuat. Matanya memanas, akhirnya ketakutan yang menderanya terhempas pergi dengan sadarnya Satria. “Jangan menangis! Aku tidak apa-apa, Boo.” gumam Satria lirih. Bukannya tenang mendengar ucapan Satria yang sudah siuman, Rena yang tidur di kursi dengan kepala menelungkup di tepian ranjang pasien itu justru makin menangis terguncang. “Heii, lihat aku sini Boo! Aku baik-baik saja kok!” ucap Satria lagi. Rena akhirnya membuka matanya yang basah. Begitu melihat raut pucat dengan beberapa luka lebam di wajah Satria, masih ditambah lagi kepalanya yang terbalut perban justru isak tangis Rena makin menjadi. Satria t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN