“Maaf Sat, harusnya kemarin aku tidak ngeyel dan mendengar apa katamu. Sorry, sudah membuatmu celaka hingga terluka separah ini.” Satria yang berbaring menyandar justru tertawa terkekeh melihat Atha yang biasa menyebalkan jadi muram seperti mau menangis. Padahal dia sama sekali tidak menyalahkan siapapun, apalagi mantan Rena yang sering membuatnya uring-uringan itu. “Kalau mau minta maaf, sungkem dulu sini!” godanya. “Aku mikirnya sampai semalaman tidak bisa tidur, kenapa kamu malah menganggapnya hanya bercanda. Nggak enak rasanya tersiksa rasa bersalah, Sat.” gerutunya dengan mata memerah. “Bukan salahmu, tapi cerita hidup kami yang terlalu rumit untuk bisa dipahami orang sebaik kamu. Kalau kejadian kemarin terulang lagi, aku tetap akan melakukan hal sama. Jadi berhentilah merasa bers