Bab.44 Pembalasan Sang Mafia 2

1610 Kata

Dengkul Atha terasa lemas dan gemetar, apalagi mendengar deru keras nafas Ibra dan wajah bengisnya. Leon dan Erwin yang berada paling dekat dengannya mengulum senyum gelinya melihat Atha yang pucat. Wajar, ini kali pertama Atha melihat dengan mata dan kepala sendiri sisi gelap bosnya. “b******k sialan! Satria bukan binatang yang bisa seenaknya kalian pukuli, lalu ditinggal kabur!” teriak Ibra sambil mencengkram kuat rahang pria yang tersengal kesakitan itu. "Ampun, aku juga hanya diajak dan menuruti perintah." gumamnya terbata-bata. “Pengecut! Beranimu hanya memukuli orang yang terikat tidak berdaya! Lawan aku kalau kamu berani, sialan!” teriak yang satunya lagi menantang dengan suara lantangnya. Justru Bian, Reza dan Xena yang tertawa keras mendengar tantangan pria yang terikat di ten

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN