Part 72 Crying Alone

1394 Kata

Zayn Saat ini aku sedang berada di Bandung. Akhirnya aku langsung ke kota kembang ini demi bisa memberikan yang terbaik untuk Thalia, putriku yang satu lagi. Tiba di rumah sakit yang menangani Thalia, aku langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Melihat Thalia yang tergolek lemah di ruang PICU, dengan berbagai alat penunjang hidup, membuat hatiku teriris. Putri kecilku, putri cantikku, tubuh kurusnya terbaring lemah dengan berbagai alat penunjang hidup. Sesekali nafasnya tersengal, membuatku kaget. “Thalia sayang, ini papa, nak. Papa ada di sini. Thalia yang kuat ya. Cepat sembuh nak, biar kita bisa main lagi. Nanti kita ke rumah Kakak Zey ya.” Banyak lagi kata yang terucap lirih dari bibirku untuk Thalia. Tapi mata mungilnya tetap terpejam. Tidak merespon apapun. Aku menan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN