“Rein…. kamu… masih perawan?” Rein PLAAKK “Loh kok aku ditampar sih?” Zayn sialan, bisa-bisanya dia nanya aku masih perawan atau enggak. Sekarang tentu saja sudah gak perawan lagi. Coba dia tanya sejam yang lalu, aku tentu saja masih perawan, dan kupastikan tulang Zayn akan patah kalau dia nekat tanya itu. Baru juga ngerasain nikmat surga dunia sudah dibuat kesal tingkat dewa. “Maksud kamu apa coba nanya itu? Kan jelas-jelas kamu yang memperawaniku, Zayn!” “Aku gak bermaksud apa-apa kok. Cuma nanya, gitu aja sensitif amat.” “Habis kamu nih Zayn, bikin moodku rusak lagi. Mau kamu apa sih?” “Kamu mau tahu apa mauku?” Entah kenapa sepertinya aku salah bertanya seperti itu. Karena aku melihat wajah tampan Zayn berubah menjadi usil. Belum sempat aku menjawab, dia sudah kembali menyeran