"Sayang aku mau ketemu kamu. Kamu janji kan kalau akhir pekan ke apartemenku, tapi ini sudah dua minggu, hampir tiga minggu kamu gak ke sini. Aku kangeeen banget, yang. Aku mau kamu." Aku menatap tajam Zayn, dia tampak ragu hendak menjawab. "Zayn! Kok diam sih? Pokoknya malam ini aku mau kamu di sini ya. Titik!" *** “Maaf aku tidak bisa Clara. Aku kan baru sembuh dari sakit, badanku belum fit seratus persen.” Zayn menjawab sambil melirik ke arahku. Kemudian terdengar suara jeritan tidak terima dari seberang sana. Aku tidak peduli, aku puas karena Zayn menurut. Tak lama kemudian Zayn menutup telponnya. “Tidur yuk, Rein, sudah malam. Besok kita juga sudah mulai ngantor lagi kan.” Kemudian Zayn segera saja membawa tubuhku ke pelukannya. Aku tertidur karena merasa nyaman berada di peluk