40. Tuannya Menangis

1905 Kata

“Gavin... Bertahanlah...”─Helen─   ***   “Maaf membuatmu menunggu lama, Tuan Yang Mulia.” “Hemm...” Helen memerhatikan wajah Darian yang terlihat lelah dan kurang tidur, tapi tidak bertanya atau mengatakan sesuatu terkait itu. Darian membantu Helen berdiri tegak. Ketika memerhatikan luka-luka di tubuh gadis itu, netra birunya terlihat lebih pekat. Helen tidak terlalu memerhatikan perubahan Darian karena kondisi fisiknya yang sudah sangat letih. “Naik ke kuda,” kata Darian. “Kau dan mereka...?” Darian tersenyum kecil setelah membantu Helen duduk di kudanya. “Akan saya jelaskan nanti. Sekarang Tuan Yang Mulia cukup perhatikan saya dari sini.” “Hemm...” Darian langsung memasang wajah dingin begitu balik badan. Dia teriak, “Bunuh semuanya!” Akan kutunjukkan apa akibatnya jika bera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN