Danu
Rara ini, meski dia bilang dia nggak marah tapi jelas sekali dia sedikit menjaga jarak padaku. Bahkan tadi pagi dia beralasan ingin bertemu teman lamanya demi menghindar agar dia nggak berangkat kerja denganku seperi biasanya. Jangan salahkan aku jika hari ini aku sama sekali nggak bisa konsentrasi kerja. Aku bahkan membatalkan beberapa pertemuan penting demi menghindari kesalahan dalam mengambil kepususan. Tentu saja, aku beralasan kesehantanku sedang nggak baik. Tidak mungkin kan, aku menjadikan Rara sebagai alasan?
" Melamun mas?"
" Ha?" aku segera mendongak begitu mendengar suara berat Pak Sutejo.
" Maaf pak. Sudah lama berdiri si situ? Silahkan duduk." Aku menggaruk tengkukku yang nggak gatal.
" Saya cuma mau menyerahkan ini sama ini mas."
" Ini apa pak?"
"Yang ini laporan
